Cinta Quran Center – Pekerjaan rumah kaum Muslimin memang sangat banyak. Berbagai krisis multidimensi di negeri ini adalah wujud dari diabaikannya Quran. Yang menjadi korban berikutnya adalah kaum Muslimin sendiri. Di berbagai tempat, kaum Muslimin mengalami penderitaan yang seolah tiada akhir. Mulai dari masalah ekonomi, ketidakadilan, diskriminasi, dan banyak lagi yang lainnya, padahal mayoritas penduduk negeri ini adalah Muslim. Yang lebih parah, adalah serangan akidah yang dilancarkan oleh kalangan misionaris kepada umat Islam.
Di Jawa Barat saja, setidaknya ada 90 titik daerah rawan pemurtadan. Itulah yang dijelaskan oleh KH. Athian Ali, ketua Forum Ulama Umat Indonesia. “Kebanyakan itu daerah pelosok yang (maaf) kebanyakan penduduknya tidak mampu,” ungkapnya. Dengan datang seolah seperti dewa penyelamat, para misionaris itu kemudian menawarkan berbagai bantuan ekonomi, syaratnya, umat Islam diminta melepaskan akidahnya dan masuk Kristen.
Athian Ali sangat menyayangkan minimnya perhatian pemerintah sekaligus ormas Islam, padahal ini masalah besar. Indonesia masih sangat membutuhkan ribuan da’i yang akan bekerja di tengah-tengah umat untuk membina akidah umat. Ketika negara mengabaikan ketahanan akidah umat, maka para da’i inilah yang akan menjadi benteng pertahanan terakhir akidah umat dari permurtadan.
Cinta Quran Center adalah ‘pabrik’ para da’i. Di sinilah para da’i akan digembleng hingga memiliki ilmu agama yang mumpuni, mental baja, dan kemandirian. Dengan program-program unggulan, Cinta Quran Center tidak hanya akan mencetak para hafizh Quran, tetapi juga para da’i yang memahami bagaimana metode memperjuangkan Islam di tengah-tengah masyarakat. Lulusan-lulusannya akan memahami bagaimana menjadikan Islam sebagai solusi menyeluruh atas segala kepedihan yang dialami umat Islam.
Dengan fasilitas yang memadai, asrama yang nyaman, tenaga pengajar yang berkomitmen dan berkualitasn, Cinta Quran Center akan mencetak para da’i unggulan yang siap diterjunkan ke segala penjuru nusantara. Tentunya akan sangat berat jika cita-cita ini dipikul sendirian, sumbangsih dan peran kaum Muslimin akan selalu ditunggu dan diharapkan.[]
