Tentu kita patut bersyukur karena saat ini banyak Muslim yang berusaha untuk menghapal al-Quran. Tak hanya anak-anak, tren menghapal al-Quran pun melanda orang dewasa, bahkan orang tua. Padahal bagi sebagian besar Muslim, menghapal al-Quran tidaklah mudah. Sebagian lainnya memang malas-malasan. Sebagian lainnya lagi memang tidak berupaya menghapal al-Quran. Padahal seorang Muslim sejatinya memiliki hapalan ayat-ayat al-Quran meski sedikit. Rasul saw. mencela seorang Muslim yang tidak memiliki sedikit saja hapalan ayat-ayat al-Quran, sebagaimana sabda beliau, “Sungguh (perumpamaan) seseorang yang di dalam dadanya tidak ada sedikitpun (hapalan) ayat al-Quran adalah seperti rumah yang rubuh.” (HR Ahmad).
Tak dipungkiri, menghapal al-Quran tidaklah mudah. Banyak orang sering lupa atas ayat-ayat yang telah berusaha dia hapal. Terkait itu Rasulullah saw. mengingatkan kita, “Seburuk-buruk seorang dari mereka adalah yang mengatakan aku lupa ayat ini dan ini, tetapi sebenarnya dia dilupakan. Ulang-ulanglah menghapal al-Quran karena ia lebih mudah lepas dari dada-dada manusia daripada binatang ternak.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Beliau pun pernah bersabda, “Pelajarilah Kitabullah, baclah berulang-ulang, amalkanlah dan lagukanlah. Demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh dia lebih mudah lepas daripada anak kecil dalam buaian.” (HR an-Nasa’i, Ahmad dan ad-Darimi).
Beliau juga pernah bersabda, “Sungguh perumpamaan pemilik (hapalan) al-Quran seperti pemilik unta yang tertambat. Jika dia diikat akan tenang. Jika dilepas ikatannya akan pergi.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Alhasil, semoga kita diberi kesabaran dan keistiqamah dan dalam menjaga (hapalan) al-Quran.