Search
Close this search box.

BENARKAN STOIKISME SELARAS DENGAN ISLAM ?

Sebagai wujud kecintaan Islam dan ummat Muhammad Mahasantri/wati calon Da’i Da’iah akan terus membahas hal-hal yang mendatangkan kemaslahatan pada ummat, dan menjauhkan hal-hal yang mendatangkan kemudhorotan pada ummat.

Bahts al Masail, diskusi keilmuan Mahasantri/wati Ma’had Cinta Quran Center di bawah Bimbingan Asatidz dan Ustadzah yang bertempat di Masjid Al-Fatih pada Senin, 20 Februari 2023 yang aktif dilakukan setiap 2 minggu sekali dalam setiap bulan.

Tema yang diangkat pada Batsul Masail kali ini adalah “Apakah Stoikisme Selaras Dengan Islam ?” Berangkat dari permasalahan manusia modern yang justru banyak mengambil paham-paham Filsafat stoikisme dalam kehidupan mereka, kekeliruan menyikapi emosional yang berdampak buruk pada tingkah laku, baik-buruk suatu perbuatan diputuskan oleh Akal yang serba terbatas.

Ajaran Stoikisme mulai digandrungi oleh para gen z saat ini. Stoikisme sendiri adalah sebuah ajaran filsafat tentang bagaimana cara berdamai dengan hidup. Ajaran filsafat ini mulai banyak diperbincangkan semenjak viralnya buku filosofi teras karya Henry Manampiring. Tak hanya itu, banyak pula influencer yang turut meramaikan ajaran filsafat ini di akun sosial media milik mereka.

Para penyukanya mengklaim bahwa stoikisme adalah sebuah ajaran yang sangat ampuh menjadi pengobat bagi kesehatan mental mereka, apalagi bagi pemuda zaman sekarang yang sering mengalami quarter life crisis. Ditambah lagi dengan kehadiran sosial media, memberikan pengaruh negatif bagi mental pemuda saat ini.

Kehadiran ajaran ini juga turut didukung oleh beberapa influencer muslim yang berpendapat bahwa stoikisme selaras dengan ajaran Islam. Apakah hal ini benar adanya? Bisakah kita membenarkan hal tersebut?

Pada faktanya, terdapat perbedaan antara stoikisme dengan ajaran Islam. Perbedaan itu terdapat pada ajaran dasar filsafat tersebut. Hal inilah yang menjadi latar belakang pembahasan diskusi mahasantri/wati pada Bahst al Masail edisi kali ini.

Hasil pembahasan

Mahasantri/wati mengemukakan pendapat bahwa Stoikisme tidak selaras dengan ajaran Islam. Dan pandangan hidup yang ditawarkan stoikisme sudah tersedia dalam ajaran Islam, terutama dalam masalah kebahagiaan. Ajaran Islam yang sempurna ini telah mengatur segala hal yang diperlukan manusia, karena memang aturan itu dibuat oleh sang Pencipta yakni Allah Ta’ala. kita tidak boleh mengambil Tsaqofah selain dari tsaqofah Islam sebagai prinsip kehidupan, termasuk juga pengaturan Emosional sesuai dengan fitrah manusia yang telah diatur dengan tepat dan pasti oleh Islam, sebab dengan keterbatasan akal yang dimiliki oleh manusia, menjadikan ia tidak bisa menentukan baik-buruknya suatu perbuatan, hanya Allah yang berhak menentukan, “Hukum asal perbuatan manusia terikat dengan Hukum Syara”

Metode Pelaksanaan

Kegiatan ini di buka oleh MC dari santri Ikhwan yang bernama Udzi Arkan ( Medan )  lalu di lanjutkan dengan presentasi dari dua kelompok. Terdiri dari kelompok Ikhwan, yaitu kelompok Ali bin Abi Thalib yang beranggotakan Abdul Muqsith Albaihaqi (Melabouh,Aceh), Wahyudin (Sinjai, Sulawesi Selatan), Ugem Zilullah (Bau-Bau, Sulawesi Tenggara) dan Muhammad Salim Alpha Riski (Tegal, Jawa Tengah) dan Kelompok Dua akhwat yang beranggotakan Citra Rosida ( Bandung, Jawa Barat ), Adzkya Tsabita Kamila ( Tangerang, Banten ), Devi Fitriani Kusnadi ( Sumedang, Jawa Barat ), Rohana ( Lombok Tengah ) .. Kemudian dilanjutkan dengan sesi komentar dari para Dosen Ma’had Cinta Quran Center. Sesi berikutnya adalah tanya jawab oleh para mahasantri/wati Cinta Quran Center. Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesimpulan oleh Ustadz Ageung Suriabagja, M.Ag.

Bahts al Masail ini, disimak langsung oleh seluruh Mahasantri baik ikhwan maupun akhwat, dan Asatidz/ah, Musyrifin/ah selama 2 malam berturut-turut, yaitu di Senin malam dan di Selasa malam. diskusi ini juga dapat disaksikan oleh keluarga Mahasantri/wati dan seluruh kaum muslimin melalui youtube cinta qur’an center.

Reporter Ikhwan: Fadhil Muhammad Parta dan Wahyudin.
Reporter Akhwat  : Sri Riski Tamher

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Update lain

Logo Cinta Quran Center

CintaQuran Center merupakan Pesantren Tahfizh Al-Quran yang terintegrasi dengan Program pendidikan kaderisasi untuk melahirkan Da’i yang siap menggemakan kecintaan Umat terhadap Al-Quran.

© Copyright CintaQuran®Center All Rights Reserved.